Home » » Mahalnya Harga Bokong dan Kursi Dewan

Mahalnya Harga Bokong dan Kursi Dewan

Written By Madura Aktual on Sabtu, 25 Oktober 2014 | 07.02

Bokong menawan selalu menggiurkan dan memiliki nilai tawar. Harganya pun bisa mencapai ratusan hingga miliaran rupiah. Seakan setara dengan harga kursi wakil rakyat. Mereka tak gampang duduk di kursi terhormat hanya bermodal dengkul. 

Mulanya, pembicaraan tentang harga bokong dan kursi dewan terjadi di warung kopi. Ngobrol santai bersama teman-teman dengan tema bervariasi tapi cukup menarik. Setidaknya, menarik menurut pendapat saya. Hanya bermodalkan kopi dan rokok, pembicaraan mengalir begitu asyik dan menyenangkan. Bermacam ide muncul tanpa harus mengadakan seminar lengkap dengan dekorasinya. 

Konon, kata seorang teman, salah satu penyanyi dangdut Indonesia, Inul Daratista, mempopulerkan goyang ngebor hingga mampu menghebohkan jagat Indonesia karena (mungkin saja) telah memprediksi bahwa suatu saat, harga bokong akan mahal. 

Inul Daratista, kelahiran Pasuruan, 21 Januari 1979 ini bernama asli Ainur Rokhimah. Namanya memang cukup pupoler dengan sebutan ”Ratu Ngebor”. Bahkan, goyangan Inul dengan bokong lincah itu sempat mendapat pertentangan dari si ”Raja Dangdut” Rhoma Irama. Goyang Inul dianggap mengundang dampak negatif yang berbau pornografi dan merendahkan pamor musik dangdut. 

Terlepas dari pro kontra itu, bokong memang memiliki magnet yang mampu manghipnotis siapa saja. Seseorang bisa mangut-mangut dan termangu hanya karena melihat bokong. Baik bokong bergoyang maupun tidak bergerak.

Meski begitu, biasanya, bokong tidak begitu mendapat perhatian si pemilik. Artinya tidak begitu dirawat hingga dipoles dan dan diberi kaca seperti wajah. Namun, walau tanpa perawatan sebagaimana wajah, harganya mahal. Buktinya, saat ini harga bokong bisa mencapai ratusan juta rupiah. Itulah bokong, tertutup penuh mesteri.

Saya kemudian teringat dengan aktris Hollywood, Jennifer Lopez. Aktris ini, benar-benar memperhatikan penampilan fisik. Bahkan, Jennifer yang terkenal dengan bokong menawan ini, mengasuransikan bokongnya hingga mencapai US$1 miliar. Begitu mahalnya harga bokong yaa? Tapi kalau di Indonesia, sepertinya belum ada aktris yang mengasuransikan bokongnya. 

Kini, setelah tuntutan kehidupan semakin kompleks, ternyata tidak hanya harga bokong yang mahal. Tetapi kursi (tempat duduk yang biasanya ditempati bokong) juga sangat mahal. Bahkan, harga tempat bokong itu setara dengan harga bokong. Bisa jadi lebih mahal dibanding harga bokong. 

Suatu ketika, saya datang ke gedung DPR tempat para wakil rakyat. Sekedar jalan-jalan ingin mendengarkan cerita para wakil rakyat yang telah terpilih beberapa waktu lalu. Singkat cerita, mereka bersedia mengisahkan tentang ke asyikan senggol menyenggol sesama politisi, hingga berbagai macam cara mereka agar bisa duduk di kursi dewan. 

Katanya, duduk di kursi dewan bukan perkara muda. Segala kekuatan harus digunakan agar bisa mencapai kursi terhormat. Biayanya pun, tidak murah. Mereka mengaku menghabiskan ratusan juta hingga miliaran rupiah untuk bisa duduk di kursi dewan. Ada yang habis Rp 100 juta, Rp 500 juta, Rp 1 Miliar dan seterusnya. Tidak ada wakil rakyat yang bisa duduk di kursi dewan terhormat hanya bermodal dengkul. ”Harga kursi dewan memang mahal” kata salah satu dari mereka.

Ya begitulah. Bokong dan tempat bokong memang cukup unik. Bokong tidak harus dirawat sebagaimana perawatan wajah yang butuh makeup. Tetapi, harga bokong bisa mencapai miliaran rupiah. Begitupun kursi. Kursi di rumah tak terawat bisa sangat murah. Tetapi, kursi wakil rakyat tidak sembarang orang dan tidak semua bokong bisa menempati. Jika tidak bersedia mengeluarkan kocek hingga ratusan juta, sulit bisa duduk di kursi dewan. 

Luar biasa, harga bokong dan tempat bokong (kursi) cukup mahal bukan...! 

Penulis: BUSRI TOHA
Jurnalisme Warga

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.
lontarmadura babad madura