Ratusan petani tembakau Sumenep mengeluh, lantaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 2014 sebesar Rp3 miliar lebih tidak bisa dicairkan tahun ini. Untuk sebabnya para petani tembakau menuntut dengan menggelar aksi demo di Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Sumenep,Senin (22/09/14)
Mereka nenuntut Kepala Dishutbun, Edi Sutrisno bertanggungjawab terhadap tahun 2014 yang tidak dicairkan. “Kenapa tidak dicairkan. Padahal sudah dilakukan ferifikasi terhadap kelompok petani tembakau,” teriak Aliyatin, salah seorang oratornya.
“Kami akan menunggu kepastian kapan akan dicairkan. Jika tidak, ratusan petani akan menduduki kantor ini” tegasnya.
Sementara dalam kesempatan yang sama Kepala Dishutbun, Edi Sutrisno menyatakan; “Sesuai hasil konsultasi kami dengan Pemerintah Propinsi Jatim, DBHCHT itu tidak bisa dicairkan,” katanya
Dana tersebut, tambah dia, merupakan dana untuk penguatan modal. Sementara, penguatan modal itu mempunyai masa yakni sejak masa tanam hingga masa panen. “Sekarang masa panen sudah berakhir,” tegasnya.
Jika dana penguatan modal itu dicairkan, sambungnya, setelah melewati masanya, dipastikan melanggar aturan yang berlaku.
“Jika kami harus melanggar aturan, kami tidak mungkin. Kami tetap berpatokan kepada aturan,” kilahnya.
Kendati demikian, massa mengancam akan datang lagi dengan jumlah yang lebih banyak untuk meminta Dishutbun agar tetap mencairkan DBHCHT. (MAk/PM)
