Madura Aktual, Sampang; Dugaan penyimpangan program Kelompok Usaha Bersama (Kube) APBD melalui Dinas Sosial (Dinsor) dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Sampang disoroti oleh LSM Lumbung Informasi Rakyat (Lira) setempat.
Menurut Ketua LSM LIRA Nur Hasan, berdasarkan data tahun 2014 ada sekitar 145 kelompok penerima kobe, namun setelah pihaknya menganalisa data tersebut hanya formalitas alias fiktif, ungkapnya kepada awak media ketika mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri (Kejadi) Sampang (11/09/14)
“Diduga kuat ada permainan yang dilakukan oknum-oknum tertentu, bahkan di tahun 2011 lalu pihaknya mendapatkan informasi adanya dugaan pemotongan dana tersebut”, ungkapnya
Di tahun 2011 itu, tambah Hasan, terjadi pemotongan 2 sampai 3 juta rupiah, “seharusnya yang diterima oleh kelompok Kube sebesar 7 juta rupiah, namun realitasnya ada yang menerima 4 juta dan 5 juta ruppiah”, terangnya.
Namun tampaknya usaha Hasan menemui Kajari maupun Kasi Intel Kejari tidak berhasil, “dalam waktu dekat kami akan kembali mendatangi Kejari untuk ikut membantu menyelidiki program tersebut, terangnya kemudian.
Sementara Kepala Dinsosnakertrans Sampang Malik Amrullah membantah tudingan itu, namun pihaknya mengakui kalau berdasarkan fakta di lapangan program tersebut banyak yang tidak berhasil, “maka dari itu setiap tahun ada pengurangan jumlah kelompok penerima”, jelasnya MAK/KBRN
