Perasaan senang tidak dapat dipungkiri oleh Dwita Andriani setelah kembali terpilih menjadi anggota DPRD Sumenep periode 2014-2019. Persaan itu diungkap kepada reporter Madura Aktual di kantornya pada hari Senin, 25 Agustus 2014.
“Pertama tentunya sangat bersyukur,” ungkap perempuan yang akrab disapa Ita itu sambil tersenyum saat ditanya perasaanya
Selain senang, Ita juga mengaku merasa bangga. Pasalnya, hal itu menunjukkan masyarakat masih percaya kepada dirinya. Karena, menurutnya, untuk mendapat kepercayaan dari masyarakat itu tidak mudah. “Apalagi sekarang masyarakat yang sudah lebih kuasa,” tandas politisi perempuan dari partai amanat nasional (PAN) tersebut.
Ita juga mengakui adanya perbedaan dalam pemilu legislatif bulan Juni lalu dengan waktu pertama kali dia mengikutinya beberapa tahun silam. Dia merasa pemilu yang dilaksanakan 9 Juni lalu lebih ketat, tantangannya lebih besar dan medannya juga lebih berat.
“Yang jelas, pertarungan yang terjadi kemarin (9 Juni 2014 lalu, Red.) sama-sama babak belur. Baik yang menang atau tidak. Karena Cost politic-nya lebih besar dibanding sebelumnya,” katanya.
Dengan terpilih kembali menjadi anggota DPRD Sumenep, Ita mengaku akan terus memaksimalkan tugas dan fungsinya sebagai wakil rakyat. Dia mengaku, ada keinginan masyarakat yang masih belum terselesaikan di periode sebelumnya. “Persoalan pasar masih belum selesai,” akunya.
Selain itu, Ita juga akan berjuang untuk terus membuka mata perempuan agar lebih banyak berperan di politik. Meskipun hal itu diakuinya tidak akan mudah. Karena, lanjutnya, patriarkhi di lingkungan DPRD Sumenep pasti berlaku.Oleh sebab itu, Ita berharap, ketika ada perempuan berhasil menjadi anggota dewan dan diakomodir harus benar-benar membuktikan kalau perempuan bisa berbuat banyak di politik.
Selebihnya, Ita berkomitmen menempatkan kepentingan masyarakat secara umum di atas kepentingan segalanya, termasuk parpol yang mengusungnya. “Saya berada di sini karena parpol. Tapi saya tidak hanya akan mengurus parpol, melainkan akan memperjuangkan setiap aspirasi dari masyarakat,” tutupnya. | Penulis : Busyro Toha | Editor : Syaf
