Bicara itu penting. Tidak bisa bicara, namanya bisu. Bagaimana seorang guru bisa membuat anak didiknya menjadi mengerti tanpa bicara. Toh filosof ada yang mengatakan, “Manusia itu hewan yang berbicara.” Mahluk yang bisa berbicara secara sempurna tak lain memang manusia. Makin sempurna akal dan ilmu seseorang, akan semakin bermutu isi pembicaraannya.
Berbicara, bercakap-cakap, mulai dari warung kopi ke kafe, mulai dari jagongan sampai dengan sidang parlemen memang menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan. Soal isi dan hasil pembicaraannya bermutu atau tidak, itu soal lain. Di luar negeri ada sidang parlemen yang diselingi adu jotos beberapa wakil rakyat yang lebih tinggi emosinya ketimbang rasionya.
Mereka orang-orang yang tidak bisa menyelesaikan masalah dengan dialog, atau bicara. Di
warung kopi, kadang kita temukan pembicaraan yang bagus. Misalnya, ketika sawah para petani diserang tikus lalu muncul gagasan bergotong royong untuk memberantas tikus.
Gagasan memberantas tikus itu memang bagus dan cemerlang, tapi kalau tidak dilanjutkan dengan tindakan orang-orang terjun ke sawah untuk mengejar dan membunuh tikus, gagasan cemerlang itu hanya menjadi impian kosong yang tak berbuah. Dalam kenyataan, kalau ada gotong royong memberantas tikus, orang-orang pedesaan benar-benar terjun ke sawah. Kemudian, meskipun tikus tidak seluruhnya musnah, panen padi masih bisa diharap, dan para petani akan tersenyum.
Tikus memang dianggap binatang yang berbahaya karena menggeroti kemakmuran. Tidak mustahil ketika ada kegiatan forum anti korupsi di Jakarta, koruptor dilambangkan dengan gambar tikus. Kalau tikus di sawah menggerogoti padi, koruptor menggerogoti kekayaan negara atau uang rakyat.
Antara tikus dan koruptor memang beda-beda tipis. Karena itu harus sama-sama diberantas dengan semangat yang tinggi. Bedanya, kalau memberantas tikus boleh pakai racun tikus, dalam memberantas koruptor dilarang pakai racun karena akan dianggap melanggar HAM. Kasihan benar tikus, para koruptor enak lenggang kangkung yang terkutuk malah tikus. + berlanjut ...