Gerakan kelompok mahasiswa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Madura terus berlanjut, tak terkecuali para aktivis Pergerakan Mahasiwa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pamekasan, Madura, Jawa Timur melanjutkan aksinya di Kantor Pemkab setempat, Jumat (14/11/2014).
Gelar aksi berupa penyampaian petisi rakyat tentang penolakan harga BBM itu, hampir terjadi benturan dengan pihak keamanan darti kepolisian setempat di pinu barat Pemkab, sehingga terjadi saling dorong kedua belah pihak, karena pihak pengunjuk rasa merasa tidak direspon oleh penguasa setempat.
Lantaran aspirasinya tidak diotanggapi sedang Bupati Pamekasan Achmad Syafii tidak kunjung menemuinya, berlanjut aktifis PMII melakukan blokir dengan tiduran di jalan raya seraya mengumpulkan dukungan tanda tangan dalam bentangan kain putih
“Kami hanya ingin menyampaikan petisi tanda tangan rakyat soal kenaikan BBM, dan kami ingin masuk berdialog langsung di halaman pemkab,” kata salah seorang aktifis berteriak.
Akibat dari gerakan tersebut, mengakibatkan arus lalu lintas di Jalan Kabupaten tertanggu, dan polisipun tidak bisa berbuat banyak. Namun tidak seberapa lama arus lalu lintas kembali normal.
“Kami akan tetap bertahan sampai kapanpun, selama belum ada respon dari bupati,” tegas Korlap aksi, Imron (Syaf/PM)