Gerakan anti korupsi di Madura harus disemangati, lantaran sejumlah kasus korupsi yang dilakukan para penguasa di Madura sangat mempermalukan dan mencoreng nilai luhur budaya warga Madura. Maka selayaknya, bila para mahasiswa dan aktifitas anti korupsi, pada hari ini bertepatan Hari Anti Korupsi, Selasa, tanggal 9 Desember 2014 diperingati warga sebagai Hari Anti Korupsi se Dunia.
Hal ini ditunjukkan oleh aktifias mahasiswa yang tergabung dalam Fron Aksi Mahasiswa Sumenep (FAM’S), Madura. Mereka beramai-ramai mendatangi Mapolres setempat, dengan membawa poster dan keranda mayat dengan kecaman “Bunuh Para Koruptor dan Penegak Hukum Sudah Mati”
Di Bangkalan memperingati hari anti korupsi se dunia, digerakkan oleh Madura Corruption Watch (MCW) di Bangkalan, dengan mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat.
Kejaksaan harus bertanggungjawab untuk memberantas dugaan tindak pidana korupsi di Bangkalan. “Selama ini, terkesan diam sehingga para koruptor enak berkeliaran,” kata koorlap aksi MCW, Rohman dalam orasinya.
Sedang di Pamekasan puluhan aktivis mahasiswa dari aliansi Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) di Pamekasan, Madura, Jawa Timur menggelar aksi ujuk rasa memperingati hari anti korupsi se-Dunia.xx BEM yang terdiri dari Kampus Al-Khairat dan Unira Pamekasan itu, menggelar aksi ke kantor bupati Jalan Kabupaten.
Mereka mendesak bupati untuk terus melakukan langkah antisipatif terhadap perilaku korupsi di lingkungan pemkab Pamekasan. Sebab, dalam kurun waktu Tahun 2014 Pamekasan tertinggi dalam hal kasus korupsi di wilayah Madura.
Sedang di Sampang justru Kejaksaan Negeri dan Forpimda Sampang, menyerukan anti korupsi. Gerakan anti korupsi di wilayah ini juga menggandeng para mahasiswa dan aktifis lainnya