Home » » Bahasa Madura Untuk Mencipta Indentitas Kemaduraan

Bahasa Madura Untuk Mencipta Indentitas Kemaduraan

Written By Madura Aktual on Sabtu, 10 Januari 2015 | 16.06

Untuk mencapai keberhasilan maksimal dalam mengembangkan bahasa Madura tentunya diperlukan komitmen yang kuat antar elemen, mengingat masih tajamnya pertentangan yang membenarkan tentang dialek-dialek bahasa yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Setiap pemilik dialek merasa dialek-nya yang paling benar. 

Oleh karenanya diperlukan persamaan persepsi, gagasan, visi, dan misi antar elemen, baik itu dari kalangan intelektual, pemerintah dan masyarakat, baik dari elemen yang memiliki dialek Sumenep, Pamekasan, dan Bangkalan untuk duduk bersama menetapkan standar baku. Adapun standar baku yang bisa dijadikan acuan seperti ejaan, tata bahasa, dan kamus bahasa Madura. 

Tentu saja tugas besar dan kunci sukses mengembangkan bahasa Madura tersebut menjadi kewajiban masyarakat Madura. Pemerintah, dalam hal ini Balai bahasa Surabaya dan Pemda Jatim hanya bertindak sebagai fasilitator dan dinamisator. 

Artinya pemerintah hanya memberi usulan dan langkah-langkah pembinaan, sedangkan semua keputusan akhir tetap berada di tangan masyarakat Madura. Sangatlah gegabah apabila ada dari elemen masyarakat menuduh kalau Balai Bahasa Surabaya telah membuat keputusan atau pengesahan terhadap pembakuan bahasa Madura, baik pembakuan pada ejaan, kosa kata, dan tata bahasa maupun revisi-nya. 

Balai Bahasa Surabaya tidak akan merevisi maupun mengesahkan pembakuan dan melakukan revisi, karena wewenang tersebut berada di tangan masyarakat Madura. Bahasa daerah adalah identitas atau citra suatu daerah. Demikian pula dengan bahasa Madura yang merupakan citra atau identitas Madura. Oleh karenanya menjadi kewajiban semua elemen masyarakatnya untuk menjunjung tinggi bahasa Madura agar tercipta identitas kemaduraan yang sempurna. 

Identitas kemaduraan akan terwujud apabila, (1) semua elemen masyarakat bersatu dan ber-komitmen untuk mengembangkan bhasa Madura, (2) setiap pemilik dialek tidak membenarkan dan mempertahankan dialeknya masing-masing, (3) setiap elemen harus merasa memiliki kepentingan yang sama untuk mewujudkan citra daerah, seiring dengan terselenggaranya Otonomi Daerah. 

Karena kalau setiap elemen mempertahankan gagasannya masing-masing, maka pengembangan bahasa Madura akan sulit dan tidak sesuai dengan harapan, dan akan berakibat bahasa Madura akan tertinggal dengan etnis yang lain dalam upaya pengembangan budayanya. (sebelumnya: Menjunjung Bahasa dan Citra Madura)
Jurnalisme Warga

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.
lontarmadura babad madura