Home » » Madrasah Harus Punya Trade Mark Tersendiri

Madrasah Harus Punya Trade Mark Tersendiri

Written By Madura Aktual on Sabtu, 10 Januari 2015 | 05.19

Madrasah sebagai salah satu lembaga formal yang sudah diakui keberadaannya oleh pemerintah Indonesia secara de yure dan de fakto melalui undang – undang nomor 20 tahun 2003, harus berbenah diri dalam meingkatkan mutu dan kualitas pendidikan yang dilaksanakan, baik pada proses maupun output yang dihasilkannya. 

Dengan disetarakannya kurikulum yang dilaksanakan madrasah dan sekolah, menjadi tantangan berat bagi madrasah untuk dapat menguasai materi yang ditetapkan oleh pemerintah melalui kementerian pendidikan nasional dan Badan stanadar nasional Pendidikan serta materi yang ditetapkan oleh Kementerian Agama.

Untuk memenuhi tantangan ini, menurut H. Muh. Rifai Hasyim, Kasi Penmas, Kantor Kemenag Sumenep, madrasah harus berbenah diri dan memahami kebutuhan masyarakat, bahwa madrasah tidak lagi menggunakan pola-pola lama, sebagai awal keberadaannya.

Menurutnya madrasah harus menjadi daya tarik tersendiri bagi semua orang. Lantaran semua mata secara refleks hanya akan tertuju pada sesuatu yang dianggap beda, dan tidak umum. Namun “beda” disini, bukan sembarang beda, sehingga setiap orang tak harus berubah menjadi tidak waras agar bisa dianggap beda dan menjadi pusat perhatian banyak orang.

Ditanya sekitar perkembangan madrasah, pihaknya cukup respek terhadap fenomena yang berkembang selama ini, “prinsip dasar dalam pengembangan madrasah yang terpenting bagaimana nantinya madrasah menghasilkan produk anak didik dikemudian benar-benar yang mumpuni”, ungkapnya.

Untuk menyiasati kondisi, tambahnya, harus punya trade mark. “Seperti apa? Ya melalui program-program yang bisa dijual pada masyarakat”, ujarnya pada Madura Aktual (10/01/2015)

“Tapi bukan berarti menjual programnya saja, tapi harus dibuktikan dalam implementasi pada anak didik bahwa madrasah memiliki program yang unggul dan mampu melahirkan generasi yang berkualitas”, jelas Hasyim.

Menurut Hasyim, program unggulan yang bisa menjadi trade mark itu tidak hanya dari sisi akademik saja, melainkan juga yang dari non akademik. “Jadi tak mesti dari sisi akademik. Kalau yang akademik itu ya memang harus. Di antara yang non akademik itu menciptakan madrasah yang rindang, menarik dan seterusnya” ungkapnya

Hasyim mengaku sangat apresiatif dengan program kelas unggulan yang saat ini diterapkan MTs Negeri yang ada di Sumenep. Pihaknya meminta agar program-program itu terus dipertahankan meski kepemimpinan madrasah nanti berubah. “Bahkan saya berharap tak hanya dipertahankan oleh para penerus, tapi diharapkan ditambah dengan trobosan-trobosan baru yang spektakuler,” imbuhnya

“Memang yang pasti akan menimbulkan daya saing yang ketat. Tapi saya kira jika dimanfaatkan dengan baik daya saing itu jelas akan memberikan efek positif bagi madrasah sendiri”, katanya.

Jadi intinya juga memang tetap harus terus menjaga hubungan baik dengan wali murid, masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat sekitarnya. “Selain itu juga harus ada sinergi dengan semua pihak terkait”, pungkas Hasyim.(M. Farhan)XX
Jurnalisme Warga

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.
lontarmadura babad madura