Kereta Kecana |
Di dalam museum tersimpan banyak sekali barang yang penuh dengan cerita di masanya dulu. Misalnya baru masuk saja, kita sudah disambut oleh sebuah AI-Qur‘an berukuran raksasa dengan ayat-ayat suci yang tertempel indah. Juga ada salah satu kereta kencana yang digunakan Keraton Sumenep, yang menurut keterangan merupakan hadiah dari Kerajaan Inggris di masa Pemerintahan Sultan Abdurrachman (tahun 1812-1854 M).
Di salah satu ruangan museum juga tertempel foto raja-raja Sumenep dari masa ke masa. Bahkan daftar nama raja-raja Sumenep tertulis mulai dari raja pertama seperti Aria Banjak Wide, Ario Bangah, Ario Danurwendo, Ario Asrapati, Panembahan Djokarsari. Itulah 5 nama Raja/Gelar Radja/Bupati Pertama Sumenep.
Kemudian ada seperangkat sarana pengadilan yang digunakan pada saat berlangsung pengadilan di Keraton Sumenep pada era pemerintahan R.Ayu Tumenggung Tirtonegoro, tahun 1750-1762 M. Koleksi yang dipamerkan kursi pengadilan (tempat duduk raja ketika mengadili), rotan bundar (tempat terdakwa), dan kotak segi empat (tempat berkas/surat).
Al-Qur'an raksasa |
Koleksi lainnya yang ada di museum adalah sebuah jambangan yang berasal dari Thailand sekitar abad XVII M. Jambangan ini dihiasi motif binatang dan tumbuhan, berwarna kuning di bawah glasir cokelat. Pada saat zaman kerajaan berfungsi sebagai wadah air atau tanaman hias. Tak ketinggalan lampu duduk yang dibuat dari logam, dihiasi motif sulur-suluran dengan teknik kerawangan x.usia sedang duduk di bola.
Beralih ke ruangan lain, kerangka ikan paus yang mempunyai panjang 13 m tinggi 1.75 dan berat 4 ton tersimpan di salah satu bagian museum ini. Paus ini terdampar di desa Kertasada Kecamatan Kalianget pada tahun 1977. Kemudian di antara koleksi itu ada beberapa alas kaki yang bernama Gamparan Tonggulan berada di balik kaca. Alas kaki ini pada umurnnya dibuat dari kayu bentaos.
Gamparan ini termasuk sederhana, cara menggunakannya dengan menjepit antara ibujari kaki danjari pertama. Ada pula beberapa gamparan yang dihiasi dengan ukiran. Dalam perkembangannya peran gamparan ini terdesak oleh jenis sandal yang lebih praktis dan ringan. (zamzami/pjt)