Madura Aktual, Pamekasan: Para guru dibawah lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan, Madura yang tergabung Persatuan Guru Revolusi Indonesia (PeGRI) Pamekasan, melakukan audiensi ke Kantor Kemenag Pamekasan, Senin (12/01/2015) kemarin.
Kedatangan PeGRI tersebut mempertanyakan dan mengungkap sejumlah masalah persoalan yang berkaitan dengan anggaran yang digelontorkan pemerintah melalui Kemenag yang ditengarai terjadi pemotongan-pemotongan.
Pemotongan-pemotongan dana tersebut, menurut Akh. Fakih, Jenderal Lapangan PeGRI pihaknya menyebut di intitusi pemerintah yang menangani bidang keagamaan itu terdapat adanya adanya pemotongan dana BOS, tunjangan fungsional, sertifikasi dan data guru non PNS
Akh Fakih mengatakan, kedatangan mereka untuk mengungkap sejumlah persoalan pendidikan, khususnya dibawah naungan Kemenag. “Minta by name, by address, terkait dengan GTT dan GTT non PNS, persoalan lembaga pendidikan , selain terkait dengan dana sertifikasi pencairan yang bulan Juli sampai Desember tidak cair, selain terkait dengan dana BOS, masih terjadi pemotongan,” ungkap Akh Fakih.
Kepala Kemenag Pamekasan, Ach Juhedi menjelaskan, pihaknya menyambut baik setiap masukan yang disampaikan PeGRI, terkait dengan persoalan adanya pemotongan BOS, dana sertifikasi guru serta tunjangan fungsional di lingkungan Kemenag.
“Misalnya BOS, ini kami tentu koordinasi dengan propinsi karena ini DIPA dari Kanwil Kemenag Propinsi, tentang dana sertifikasi di tahun 2014 ini masih ada kekurangan tentu mudah-mudahan di 2015 ini kita bisa penuhi, terkait dengan data-data non pns bagi kami tidak ada kesulitan,” jelas Ach Juhedi. (syaf)
