Madura Aktual, Sumenep; Para aktifis Gerakan Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya), Sumenep, Madura, Jawa Timur ngeluruk ke Puskesmas Pragaan, Sumenep mempertanyakan dugaan pungutan liar (Pungli)
Para mahasiswa tersebut dilantor pelayanan kesehatan masyarakat tersebut diduga adanya pungli yang dilakukan oleh oknum pegawai Puskesmas, terhadap beberapa pasien, yang menjalani perawatan.
“Kami sangat kecewa atas prilaku oknum pegawai Puskesmas yang berani menjual obat kepada pasien, padahal pemerintah sudah menganggarkan pelayanan gratis,” kata Ketua Mahasurya, Bisri Gie, Senin (20/04/2015).
Menurutnya, pungutan sangat bertentangan dengan cita-cita pemerintah, yang ingin memberikan pelayanan kesehatan gratis pada warganya. Pemerintah daerah telah menganggarkan dana Rp17 miliar untuk memberikan pelayanan gratis pada masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Puskesmas Pragaan, Susilo, menolak menemui para mahasiswa, padahal pihaknya ingin bertemu langsung dengan Kepala Puskesmas untuk membahas masalah yang terjadi di kantornya,
Tidak ditemuinya para aktifis oleh Susilo, Bisri mengaku kecewa, mereka hanya ditemui Staf Pengaduan Masyarakat, dan Tata Usaha (TU) yang masih baru menjabat.
“Tidak masalah hari ini kita tidak ditemui, tapi jika dalam sepekan tuntutan kami tidak dipenuhi, kami akan membawa massa yang lebih banyak ke sini,” ancamnya.
Sementara, Staf Pengaduan Masyarakat Puskesmas Pragaan Jhoni SW, mengaku sangat merespon baik tuntutan para mahasiswa. Dan tuntutan tersebut merupakan cambuk untuk kemajuan pelayananan Puskesmas Pragaan kedepan.
“Mulai hari ini kami akan koordinasi ke bawah terkait temuan penyimpangan oleh teman-teman mahasiswa, kami ingin memastikan dugaan pungli yang dilakukan oknum pegawai disini,” pungkasnya.(san)