Madura Aktual, Pamekasan; Legislator Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pemekasan, Jawa Timur, mempertanyakan kinerja Bupati Achmad Syafii, yang selama 2 tahun belum menunjukkan hasil pembangunan yang berarti.
Anggota fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Pamekasan, Munaji, menyatakan bahwa serapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2014 tidak sampai 40 persen. Hal ini menunjukkan kinerja Bupati tidak maksimal dan gagal
“Anggarannya sudah ada, tapi programnya tidak jelas, anggarannya mau digimanakan. Eksekutif tidak mampu melakukan itu, jadi kami menilai, kata-kata sukses (dalam ucapan dua tahun kepemimpinan Asri) itu dipertanyakan,” tegasnya, Rabu (13/05/2015).
Politisi asal pantura ini menambahkan, siapapun yang bilang sukses seharusnya malu terhadap masyarakat lantaran tidak bisa menunjukkan kesuksesan tersebut. Sebab, dalam dua tahun terakhir, bumi gerbang salam tidak ada terobosan apapun dari pemegang kebijakan.
“Artinya, dua tahun ini Pamekasan senyap. Tidak ada program yang kongkrit, menonjol dan bisa dibuktikan kepada masyarakat sebagaimana semboyan yang dielu-elukan kepada masyarakat saat kampanye dulu,” kritik legislator dua periode ini.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) harus berbenah diri dalam menjalankan programnya agar masyarakat bisa menikmati. Apalagi, Pamekasan sempat menyandang sebagai daerah tertinggal yang menjadi pukulan telak bagi publik Gerbang Salam.
“Seharusnya bupati itu mendapat raport merah dengan kejadian tahun 2014 yang hanya menyerap APBD 40 persen. Itu sangat lucu, anggaran sudah ada, uangnya ada, tapi kemudian pemkab tidak mampu berbuat apa-apa. Seandainya anggaran tidak ada, saya tidak bisa ngomong,” pungkasnya. (*/san)
Anggota fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Pamekasan, Munaji, menyatakan bahwa serapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2014 tidak sampai 40 persen. Hal ini menunjukkan kinerja Bupati tidak maksimal dan gagal
“Anggarannya sudah ada, tapi programnya tidak jelas, anggarannya mau digimanakan. Eksekutif tidak mampu melakukan itu, jadi kami menilai, kata-kata sukses (dalam ucapan dua tahun kepemimpinan Asri) itu dipertanyakan,” tegasnya, Rabu (13/05/2015).
Politisi asal pantura ini menambahkan, siapapun yang bilang sukses seharusnya malu terhadap masyarakat lantaran tidak bisa menunjukkan kesuksesan tersebut. Sebab, dalam dua tahun terakhir, bumi gerbang salam tidak ada terobosan apapun dari pemegang kebijakan.
“Artinya, dua tahun ini Pamekasan senyap. Tidak ada program yang kongkrit, menonjol dan bisa dibuktikan kepada masyarakat sebagaimana semboyan yang dielu-elukan kepada masyarakat saat kampanye dulu,” kritik legislator dua periode ini.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) harus berbenah diri dalam menjalankan programnya agar masyarakat bisa menikmati. Apalagi, Pamekasan sempat menyandang sebagai daerah tertinggal yang menjadi pukulan telak bagi publik Gerbang Salam.
“Seharusnya bupati itu mendapat raport merah dengan kejadian tahun 2014 yang hanya menyerap APBD 40 persen. Itu sangat lucu, anggaran sudah ada, uangnya ada, tapi kemudian pemkab tidak mampu berbuat apa-apa. Seandainya anggaran tidak ada, saya tidak bisa ngomong,” pungkasnya. (*/san)
