Madura Aktual, Sampang; Dua orang Tentara Nasional Indonesia (TNI) gadungan yang mengaku berasal dari satuan Angkatan Darat (AD), diamankan oleh jajaran Polisi Resort (Polres) Sampang, Jawa Timur, Jum'at (22/05/2015)
TNI gadungan ini mengaku bernama Moh Arifin (30) dan Ahmad Riyadi (20) asal Kecamatan Batang Batang, Kabupaten Sumenep, ditangkap di rumahnya yang sebelumnya melakukan tindak penipuan dan perampasan terhadap Winarni Indah Lestari warga Surabaya di Desa Pangelen, Kecamatan Kota Sampang awal April 2015 lalu.
Menurut Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Hari Siswo, penangkapan tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan, kedua TNI gadungan itu sudah melancarkan aksinya sejak 2013 dengan merambah tiga wilayah.
"Selain melakukan penipuan di Sampang juga di Mojokerto dan Kediri. Penangkapan dilakukan setelah anggota berhasil melacak melalui telepon korban yang dirampas mpelaku," terang AKP Hari Siswo.
Modus operandi yang dilakukan keduanya dengan sasaran kaum hawa berusia muda melalui pertemanan di media sosial facebook. "Di setiap daerah yang disasar, masing-masing satu korban. Kalau yang di Sampang kobannya warga Surabaya yang dibuang di Sampang setelah semua barang berharganya dirampas," paparnya.
Dihadapan Polisi, tersangka Moh Arifi mengaku nekat melakukan penipuan dengan menyamar sebagai anggota TNI AD untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk melancarkan aksinya, Moh Arifin dibantu oleh Ahmad Riyadi. "Untuk kebutuhan hidup pak. Saya memang ingin menjadi TNI tapi tidak lolos," kata MA saat ditanya Polisi.
Moh Arifin mengaku, seragam TNI AD dibeli di pasar Wonokromo Surabaya seharga Rp 300 ribu. "Beli di Wonokromo pak," ucapnya.
Dari tangan kedua TNI AD gadungan ini, Polisi mengamankan seragam lengkap, senjata api mainan dan kartu tanda anggota palsu. Selain itu ada sepeda motor, laptop serta handphone milik korban yang belum sempat dijual pelaku
TNI gadungan ini mengaku bernama Moh Arifin (30) dan Ahmad Riyadi (20) asal Kecamatan Batang Batang, Kabupaten Sumenep, ditangkap di rumahnya yang sebelumnya melakukan tindak penipuan dan perampasan terhadap Winarni Indah Lestari warga Surabaya di Desa Pangelen, Kecamatan Kota Sampang awal April 2015 lalu.
Menurut Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Hari Siswo, penangkapan tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan, kedua TNI gadungan itu sudah melancarkan aksinya sejak 2013 dengan merambah tiga wilayah.
"Selain melakukan penipuan di Sampang juga di Mojokerto dan Kediri. Penangkapan dilakukan setelah anggota berhasil melacak melalui telepon korban yang dirampas mpelaku," terang AKP Hari Siswo.
Modus operandi yang dilakukan keduanya dengan sasaran kaum hawa berusia muda melalui pertemanan di media sosial facebook. "Di setiap daerah yang disasar, masing-masing satu korban. Kalau yang di Sampang kobannya warga Surabaya yang dibuang di Sampang setelah semua barang berharganya dirampas," paparnya.
Dihadapan Polisi, tersangka Moh Arifi mengaku nekat melakukan penipuan dengan menyamar sebagai anggota TNI AD untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk melancarkan aksinya, Moh Arifin dibantu oleh Ahmad Riyadi. "Untuk kebutuhan hidup pak. Saya memang ingin menjadi TNI tapi tidak lolos," kata MA saat ditanya Polisi.
Moh Arifin mengaku, seragam TNI AD dibeli di pasar Wonokromo Surabaya seharga Rp 300 ribu. "Beli di Wonokromo pak," ucapnya.
Dari tangan kedua TNI AD gadungan ini, Polisi mengamankan seragam lengkap, senjata api mainan dan kartu tanda anggota palsu. Selain itu ada sepeda motor, laptop serta handphone milik korban yang belum sempat dijual pelaku
