Home » » Kakek ini Sebatangkara dan Lumpuh, Hidup Disamping Kandang Sapi

Kakek ini Sebatangkara dan Lumpuh, Hidup Disamping Kandang Sapi

Written By Madura Aktual on Selasa, 09 Juni 2015 | 06.04

Kondisi kakek Mawi memprihatinkan (brtjtm)
Madura Eks_Sampang; Seorang kakek renta, Mawi (70) warga Dusun Jubangar, Kelurahan Banyuanar, Kecamatan Kota, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur terpaksa harus hidup dibagian kandang sapi semenjak ia lumpuh 30 tahun yang lalu.

Tempat tinggal Mawi sebenarnya tidaklah pantas disebut rumah, sebab lantai tempat tinggal hanya   beralaskan lembaran banner spanduk bekas,  sekaligus berfungsi sebagai tempat tidur berbantal  berbantal karung beras. Kakek Mawi hidup sebatangkara tanpa ditemani oleh siapapun

Tidak ada aktifitas yang dilakukan kakek Mawi sehari-hari. Ia hanya dukuk dan tidur dalam ruang yang pengap dan bau kotoran sapi. Konon, pernah disediakan tempat tidur dari bambu (lencak; Mdr), namun justru malah merepotkan dirinya, karena harus naik turun.

Tempat tinggal atau lebih tepat disebut gubuk berdiameter 4 X 5, berdinding anyaman bambu yang sebagian besar rusak dan bolong-bolong dimakan waktu, mestinya tidak pantas dihuni oleh manusia. Apalagi berhimpitan dengan kandang sapi yang pastinya berdampak buruk bagi kesehatan.

Menurut pengakuan salah satu warga setempat, Syamsuri, menceritakan, orang tua Mawi, yaitu Bunasari dan Busiri sudah meninggal dunia saat Mawi berusia 20 tahun. Setelah itu hidupnya sendirian dan menyendiri.

 "Kakek Mawi sudah saya anggarap keluarga sendiri. Saya tidak membedakan antara keluarga saya dengan Mawi." kata Syamsuri, Selasa (09/09/2015).

pada 2001, lanjut kisah Syamsuri, ia sempat digigit ular berbisa sehingga mengakibatkan kondisi tubuhnya lumpuh. Beruntung, Mawi masih bisa diselamatkan setelah dilakukan perawatan intensif di Rumah sakit Daerah (RSUD) Sampang selama tiga hari.

Semenjak itu, kehidupan Mawi hanya bisa duduk dan terbaring lantaran lumpuh kaki sehingga tidak bisa bergerak normal. Bahkan, untuk berdiri saja susah.

Dalam kondisi seperti itu, Mawi hanya satu kali saja mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah sebesar Rp 600 ribu. Setelah itu, tidak pernah mendapatkan bantuan lagi sampai sekarang.

"Saya harap perhatian pemerintah terhadap Mawi, karena ia benar-benar tidak mampu berbuat apa-apa, kecuali menunggu ulurang tangan dari orang, termasuk dari pemerintah”, harap Syamsuri. (eks)
Jurnalisme Warga

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.
lontarmadura babad madura