Home » » Selain Pengamen, Ngajar Ngaji Anak Tuna Sosial

Selain Pengamen, Ngajar Ngaji Anak Tuna Sosial

Written By Madura Aktual on Jumat, 19 Juni 2015 | 08.05

(foto: pojok pitu)
Madura Eks_Mojokerto; Seorang pengamen di kota Mojokerto, mengajar mengaji anak-anak tuna sosial,di lingkungan Balong Cangkring, kelurahan Mentikan, kota Mojokerto, yang identik dengan praktek prostusinya. Pekerjaan mulia pengamen asal pasuruan itu, dilakukannya sejak sepuluh tahun lalu, tanpa imbalan sepeserpun dari para orang tua para santrinya.

Di tengah keterbatasannya sebagai seorang pengamen jalanan, Eko Misdiyantoro (30)  masih sempat meluangkan waktunya untuk anak-anak  tuna sosial, yang berada di
yayasan Majapahit, lingkungan Balong Cangkring.

Saat kumandang Ashar, bapak dua anak ini dipastikan pergi ke TPQ Ad Darojah di masjid yayasan Majapahit, yang lokasinya berada di tengah-tengah lingkungan yang identik dengan praktek prostiusi, untuk mengajar mengaji.

Pekerjaan mulia pengamen asal Pasuruan itu, dilakukan sejak sepuluh tahun lalu. Meski tanpa bayaran sepeserpun dari para orang tua anak-anak ini, tetap tidak menyurutkan niatnya untuk membagi ilmunya kepada para santrinya.

Menurut Eko Misdiyantoro, semula dirinya sempat berciut nyali untuk mengajar mengaji di lingkungan yang serba tidak beraturan tersebut. Namun karena dorongan hati yang kuat disertai niatan yang tulus, dirinya memutuskan untuk mengajar mengaji untuk anak-anak tuna sosial itu.

Saat ini terdapat 150 anak di lingkungan Balong Cangkring yang ikut belajar mengaji kepada pria yang biasa dipanggil Cak Eko, oleh para santrinya itu. Karena berada di lingkungan yang serba tidak beraturan, berbagai kesulitan dihadapi oleh Eko Misdiyantoro saat mengajar mengaji. Tidak jarang anak-anak ini bergurau sendiri, bahkan mondar mandir saat belajar mengaji.

Namun semua kesulitan dan kendala itu dihadapinya dengan sabar.agar bisa diterima dengan mudah oleh para santrinya. Tidak lupa saat mengajar mengaji Eko menyelipkan guyonan, yang membuat anak-anak ini tertawa. Sehingga membuat anak-anak ini tertarik dan  lebih serius belajar mengaji.

Meski hanya mengenyam pendidikan Diniyah, namun karena sering bergaul  dengan ustad dan ustadzah, membuat Eko terus mendalami ajaran Islam. Untuk mengajar mengaji, Eko dibantu santrinya yang telah dewasa. Di mata para santrinya, Eko dikenal sosok yang kalem dan humoris serta pandai mengaji.

Sebelum mengajar mengaji anak-anak tuna social itu, pukul sembilan pagi Eko Misdiyantoro, berjalan kaki berkeliling dengan membawa gitar kesayangannya. Dirinya mengamen di pasar-pasar dan komplek pertokoan di Jl Majaphit kota Mojokerto.

Meski hasil dari mengamen ini hanya cukup untuk kebutuhan sehari-harinya, namun tidak lupa Eko, menyisihkan uang untuk keperluan TPQ Ad Darojah. Setiap hari dirinya memproleh Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu dari mengamen.

Eko Misdiyantoro, hanya bisa berharap anak-anak tuna sosial penghuni yayasan Majapahit ini bisa hidup lebih layak dengan bekal pendidikan agama yang cukup, saat dewasa nanti. (*)

Taufik Lubis | Pojok Pitu

Jurnalisme Warga

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.
lontarmadura babad madura