Hal itu karena angin kencang yang melanda wilayah itu, sudah mulai mereda. Bahkan sebagian besar dari para nelayan sudah mulai membuat rumah ikan dari daun pohon kelapa atau yang biasa disebut rumpon (rompong, Madura).
"Rumpon merupakan rumah ikan yang kita siapkan, nantinya akan dipasang sebagai tempat berkumpulnya ikan di tengah laut. Sehingga memudahkan kita untuk menangkap ikan," kata Hafid, salah satu nelayan asal Dusun Denggendek, Desa Tlonto Raja, Kecamatan Pasean, Senin (31/8/2015).
Hal senada juga diungkapkan nelayan lainnya, Umar, keberadaan rumpon sangat penting bagi nelayan. Sebab rumpon akan memudahkan para nelayan menangkap ikan bahkan dengan hasil tangkapan maksimal. "Tapi perlu kerja ekstra keras, baik dari segi tenaga maupun biaya," ungkapnya.
"Sebelum menangkap ikan, kami harus memasang rumpon di laut selama 7 (tujuh) sampai 10 (sepuluh) hari. Baru setelah ikan diperkirakan sudah banyak, barulah berangkat lagi untuk menjaring ikan yang ada di rumpon-rumpon itu," jelasnya.
Sementara Babinsa Koramil Pasean, Sertu Usto mengatakan, pihaknya sengaja mendatangi para nelayan untuk mengetahui perkembangan kegiatan nelayan setelah seminggu terakhir tidak melaut. "Saya ingin memastikan, apakah para nelayan sudah mulai pergi melaut," kata Usto.
"Karena kalau tidak melaut, berarti (para nelayan) tidak mempunyai penghasilan. Hal ini bisa menimbulkan kerawanan terhadap stabilitas keamanan di wilayah," pungkasnya (beritajatim)
