 |
| MOh. Tawil (tengah berdasi) |
Madura Aktual, Sumenep; Koperasi Pegawai RI (KPRI) Al-Ikhlas Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep ini, membuka lahan baru dengan segmen pasar terbuka, berupa pertokonan dalam bentuk mini market. “Konsep membuka pertokoan ini sebenarnya sudah lama, namun baru terealisasi beberapa bulan lalu”, ungkap Moh. Tawil, Ketua KPRI Al-Ikhlas pada Madura Aktual (10/09/2014)
Diakuinya, KPRI yang satu ini, sejak awal berdirinya memiliki kredibilitas cukup mumpuni, maka tak ayal bila kerap mendapatkan penghargaan sertifikat A yaitu prestasi perkoperasian yang mempunyai prestise tinggi dalam pengembangan koperasi, khusus kategori KPRI.
Menurut Tawil, hingga sampai saat ini lembaga yang dipimpinnya itu mempunyai aset 4 milyard lebih, yang didukung oleh 830 anggota terdiri dari PNS Kemenag yang tersebar di pelosok Kabupaten Sumenep.
Dengan demikian, tambah Tawil, KPRI Al-Ikhlas tidak sekedar menitikberatkan pada bisnis semata, tapi juga memperhitungkan kesejahteraan anggota menjadi segala-galanya”.
Diakuinya selama ini koperasi yang dikelolanya dianggap paling hebat, karena didorong oleh kekuatan USP (Unit Simpan Pinjam) yang menjadi ikon keberhasilan KPRI Al-Ikhlas. “Putaran uang disini setiap bulannya mencapai 700 juta”, jelas Tawil.
Konsep pengembangan toko awalnya yang diinginkan adalah bentuk usaha grosir sebagai toko kulakan, karena banyak pegawai Kemenag yang tersebar di kecamatan mempunyai usaha sambilan toko kecil-kecilan. “Namun tampaknya usaha ini butuh gudang barang, akhirnya sementara dibuka untuk kalangan anggota sendiri dan masyarakat”, ujar Tawil, yang juga sebagai Pengawas Pendidikan di lingkungan Kemenag Sumenep itu.
Dari mini market inilah diharapkan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi, sehingga koperasi yang dikelolanya benar-benar memberikan manfaat pada semua pihak. “Kami telah memiliki toko dan kantor yang representatif, isnya Allah selanjutnya akan kami kembangkan aula yang telah tersedia di lantai 2 toko ini”, jelas Tawil.
Penulis : Syaf
Diakuinya, KPRI yang satu ini, sejak awal berdirinya memiliki kredibilitas cukup mumpuni, maka tak ayal bila kerap mendapatkan penghargaan sertifikat A yaitu prestasi perkoperasian yang mempunyai prestise tinggi dalam pengembangan koperasi, khusus kategori KPRI.
Menurut Tawil, hingga sampai saat ini lembaga yang dipimpinnya itu mempunyai aset 4 milyard lebih, yang didukung oleh 830 anggota terdiri dari PNS Kemenag yang tersebar di pelosok Kabupaten Sumenep.
Dengan demikian, tambah Tawil, KPRI Al-Ikhlas tidak sekedar menitikberatkan pada bisnis semata, tapi juga memperhitungkan kesejahteraan anggota menjadi segala-galanya”.
Diakuinya selama ini koperasi yang dikelolanya dianggap paling hebat, karena didorong oleh kekuatan USP (Unit Simpan Pinjam) yang menjadi ikon keberhasilan KPRI Al-Ikhlas. “Putaran uang disini setiap bulannya mencapai 700 juta”, jelas Tawil.
Konsep pengembangan toko awalnya yang diinginkan adalah bentuk usaha grosir sebagai toko kulakan, karena banyak pegawai Kemenag yang tersebar di kecamatan mempunyai usaha sambilan toko kecil-kecilan. “Namun tampaknya usaha ini butuh gudang barang, akhirnya sementara dibuka untuk kalangan anggota sendiri dan masyarakat”, ujar Tawil, yang juga sebagai Pengawas Pendidikan di lingkungan Kemenag Sumenep itu.
Dari mini market inilah diharapkan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi, sehingga koperasi yang dikelolanya benar-benar memberikan manfaat pada semua pihak. “Kami telah memiliki toko dan kantor yang representatif, isnya Allah selanjutnya akan kami kembangkan aula yang telah tersedia di lantai 2 toko ini”, jelas Tawil.
Penulis : Syaf
