Home » » Sambungan Listrik Ilegal Merajalela

Sambungan Listrik Ilegal Merajalela

Written By Madura Aktual on Senin, 27 Oktober 2014 | 06.39

Madura Aktual, Bangkalan – Dibanding tiga kabupaten lainnya, piutang PT PLN (Persero) Rayon Bangkalan cukup tinggi. Sejak Januari hingga Oktober 2014, nominalnya mencapai Rp 5,2 miliar. Selain piutang tinggi, jumlah masyarakat yang menyambung listrik secara ilegal juga cukup banyak. ”Persoalan yang membelit PLN Rayon Bangkalan cukup rumit. Karena banyak yang menun
ggak pembayaran rekening listik, piutang PLN mencapai Rp 5,2 miliar,” ujar Manajer PT PLN (Persero) Rayon Bangkalan, Effendy.

Saat ditanya instansi mana yang menunggak pembayaran rekening listriknya, Efendy enggan merinci. Tapi, dia berharap para penunggak tersebut sadar diri karena masih memiliki kewajiban yang harus diselesaikan di PLN. ”Kami berharap masyarakat pelanggan bisa memahami kewajibannya,” katanya. 

Terkait upaya PT PLN (Persero) Rayon Bangkalan dalam memenuhi kebutuhan PLN di Bangkalan, Effendy menyatakan sudah melakukannya sesuai kemampuan daya listrik yang ada. ”Kami mengakui masih ada warga yang masih kesulitan menjadi pelanggan PLN, baik itu di desa maupun di kota. Karena itu, sebagian masih menyambung listrik ke rumah tetangganya. Di kawasan perkotaan masih ada yang seperti itu,” ucapnya. 

Dijelaskan, pihaknya juga dibuat pusing dengan perilaku warga yang menyambung listrik secara ilegal. Diungkapkan, sebagian besar yang menggunakan listrik secara ilegal itu di kawasan perkotaan. ”Di desa juga ada yang menyambung listrik secara ilegal. Padahal, itu penuh risiko,” paparnya. 

Sementara itu, Moh. Holifi selaku ketua Persatuan Kontraktor Listrik Nasional (Paklina) Bangkalan berharap PT PLN (Persero) Rayon Bangkalan terus meningkatkan kinerjanya. Termasuk, menerapkan layanan lima hari kerja. ”Kalau bisa, pengerjaan dan penyambungan listrik baru juga bisa selesai dalam waktu lima hari dan tidak perlu menunggu sebulan. Jika memang bisa, juga menambah tiang agar warga bisa menyambung listrik langsung ke PLN,” tandasnya. (radarmadura.co.id)
Jurnalisme Warga

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.
lontarmadura babad madura