Home » » Warga Kepulauan Belum Berlangganan

Warga Kepulauan Belum Berlangganan

Written By Madura Aktual on Senin, 27 Oktober 2014 | 06.44

Madura Aktual, Sumenep – Kejujuran ternyata masih menjadi harga mahal. Karena ketidakjujuran oknum pengelola Payment Point Online Bank (PPOB), PT PLN (Persero) Rayon Sumenep menanggung utang Rp 1,1 miliar. Tingginya tunggakan pembayaran rekening listrik yang disebabkan kenakalan oknum pengelola itu terhitung sejak Januari–Oktober 2014. Modusnya, PPOB tidak mencetak bukti pembayaran meski pelanggan sudah lunas. ”Selain itu, penyebab tingginya tunggakan karena oknum kolektor nakal,” ujar Manajer PT PLN (Persero) Rayon Sumenep, Slamet. 

Menurut Slamet, oknum kolektor dan oknum pengelola PPOB tidak jujur itu ditengarai menjadi penyebab tingginya tunggakan. Piutang pelanggan itu tersebar di seluruh wilayah kerja rayon Sumenep. Kecuali Sapeken dan Giligenting yang menggunakan listrik prabayar. ”Kami terus menagih dan melakukan pemutusan secara kontinu. Tapi kalau telat, kami toleransi dan diberi imbauan,” terangnya. 

Dijelaskan, pihaknya juga bekerja sama dengan Kejari Sumenep dan Polres Sumenep. Tujuannya, untuk menekan seminimal mungkin tunggakan rekening pembayaran listrik. ”Apalagi, jangkauan kami cukup luas dan termasuk dengan pelanggan yang ada di kepulauan,” terangnya. Slamet menambahkan, masih banyak warga yang melakukan sambungan listrik secara ilegal. ”Hingga September 2014, jumlah kerugian negara hampir mencapai 12 persen dari omzet sebesar Rp 8 miliar. Penyebab itu dari teknis dan nonteknis. Untuk itu, pemeriksaan PD2TL terus kami lakukan,” terangnya. 

Saat ini, kata Slamet, masih ada sejumlah desa yang terkategori krisis listrik, baik daratan maupun kepulauan. Di kepulauan yang sudah ada listrik desa (lisdes) di Pulau Sapudi, Sapeken, dan Giligenting. Khusus Masalembu dan Raas masih belum ada pelanggan PLN. ”Kami terus memperluas daerah cakupan listrik. Termasuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Tahun ini sudah berkoordinasi dengan Kantor ESDM Sumenep mengenai sumber pembangunan listrik dari APBN dan lisdes,” paparnya. 

Jajarannya juga terus meminimalisasi pemadaman listrik dengan melakukan perawatan rutin. ”Salah satu penyebab pemadaman adalah pohon dan layang-layang. Di Kecamatan Lenteng itu banyak layang-layangnya. Karena itu, kami akan terus melakukan pemeliharaan rutin dan menyebarkan surat edaran berisi imbauan bagi pemain layangan,” pungkas Slamet. (radarmadura.co.id)
Jurnalisme Warga

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.
lontarmadura babad madura