Bertepatan peringatan Hari Guru Nasonal para guru honorer atau Guru Tidak Tetap (GTT) menagih jantikepada Bupati Pamekasan sebagai janjinmya saat kampanye Pilkada lalu. Mereka melakukan aski demo dengan menggelar poster dan spanduk dihalaman Kantor Bupati Pamekasan. Selasa (25/11/2014)
Mereka merasa didlalimi, lantaran sebagaimana janji kampanye Achmad Syafi’I tahun lalu, apabila menang Pilkada honor GTT akan dinaikkan Rp. 900 ribu atau setara dengan UMK Pamekasan. “Tapi setelah menang dan dilantik jadi bupati, ternyata Pak Syafi'i ingkar janji. Tolong jangan jadi manusia pengecut pak, bayar honor kami setara UMK”, Akhmad Fakih SAg MPD salah seorang GTT
Akhmad Fakih yang dipercaya sebagai koordinator lapangan demo guru itu mengajak seluruh GTT di Pamekasan yang berjumlah lebih dari 1.600 orang terus menagih hingga janji honor sesuai UMK dibayarkan Bupati Pamekasan Ahmad Syafi'i.
Kami mendesak bupati untuk memperhatikan kesejahteraan dan kesehatan GTT, guru bantu swasta, madrasah, dan ponpes yang telah ikut andil dalam mengawal kemajuan pendidikan Pamekasan,” teriak Akh. Fakih .
Aksi diwarnai saling lempar antara massa gurudengan pihak petugas keamanan dari kepolisian itu, tampak berlangsung ricuh. Para guru merasa kurang diperhatikan, lantaran selama mereka mengabdi sebagai hanya dibayar Rp. 100 ribu perpulan. “Ini kan tidak masuk akal, apalagi harga barang sekarang naik akibat kenaikan harga BBM”, ujar salah seorang guru kesal.
Aksi demo yang bertepatan peringatan Hari Guru Nasional itum merupakan moment yang sangat tepat, mengingat guru yang selama ini dibangga-banggakan justru kurang banyak diperhatikan dibanding kepentingan lainnya. “Kami ini seperti sapi perah saja”, tegasnya dengan menolak menyebut indentitasnya. (Syaf)
Mereka merasa didlalimi, lantaran sebagaimana janji kampanye Achmad Syafi’I tahun lalu, apabila menang Pilkada honor GTT akan dinaikkan Rp. 900 ribu atau setara dengan UMK Pamekasan. “Tapi setelah menang dan dilantik jadi bupati, ternyata Pak Syafi'i ingkar janji. Tolong jangan jadi manusia pengecut pak, bayar honor kami setara UMK”, Akhmad Fakih SAg MPD salah seorang GTT
Akhmad Fakih yang dipercaya sebagai koordinator lapangan demo guru itu mengajak seluruh GTT di Pamekasan yang berjumlah lebih dari 1.600 orang terus menagih hingga janji honor sesuai UMK dibayarkan Bupati Pamekasan Ahmad Syafi'i.
Kami mendesak bupati untuk memperhatikan kesejahteraan dan kesehatan GTT, guru bantu swasta, madrasah, dan ponpes yang telah ikut andil dalam mengawal kemajuan pendidikan Pamekasan,” teriak Akh. Fakih .
Aksi diwarnai saling lempar antara massa gurudengan pihak petugas keamanan dari kepolisian itu, tampak berlangsung ricuh. Para guru merasa kurang diperhatikan, lantaran selama mereka mengabdi sebagai hanya dibayar Rp. 100 ribu perpulan. “Ini kan tidak masuk akal, apalagi harga barang sekarang naik akibat kenaikan harga BBM”, ujar salah seorang guru kesal.
Aksi demo yang bertepatan peringatan Hari Guru Nasional itum merupakan moment yang sangat tepat, mengingat guru yang selama ini dibangga-banggakan justru kurang banyak diperhatikan dibanding kepentingan lainnya. “Kami ini seperti sapi perah saja”, tegasnya dengan menolak menyebut indentitasnya. (Syaf)