Home » » Jadikan Korupsi Musuh Bersama

Jadikan Korupsi Musuh Bersama

Written By Madura Aktual on Selasa, 13 Januari 2015 | 00.43

Imam HIdayat
Negara dan tubuh manusia sejatinya sama. Keduanya sehat jika tidak dihinggapi penyakit. Bedanya, jika penyakit manusia berdasar diagnosa medis itu bisa bernama flue, migrant, hingga kanker dan sebagainya; penyakit Negara salah satunya bernama korupsi. Jika pada manusia, korupsi ini bisa diibaratkan kanker ganas. Yang menderita hanya tinggal menghitung detik-detik akhir kedatangan ajalnya.

Meski begitu, setiap penyakit—separah apapun—tetap harus ditangani. Karena bertahan hidup itu juga harus. Demikian pula korupsi, perlu penanganan segera. Meski tidak seperti kanker yang gejalanya jelas terlihat, seperti membuat kondisi fisik penderitanya menjadi semakin lemah dalam relatif waktu singkat, gejala korupsi tidak seperti itu. Efeknya berjalan lambat, tapi pasti. 

Korupsi juga tidak mudah dideteksi. Ia semacam kekuatan yang bisa saja terorganisir, berjenjang, sistemik, dan bisa saja tidak termasuk di antara itu. Pelakunya (koruptor) juga tidak pandang bulu. Setiap komponen di Negara ini berpotensi menjadi pelaku, karena perbuatan itu seperti perbuatan kejahatan lain yang kadang tidak selalu berangkat dari niat atau direncanakan. Korupsi juga terjadi saat ada kesempatan, lemahnya kontrol, dan yang paling bahaya: saat sudah menjadi budaya.

Bulan Desember, tepatnya di putaran angka ke-sembilan, diperingati sebagai hari Anti Korupsi. Saat itu, para aktivis anti rasuah mengekspresikan diri dengan turun ke jalan, berdemo, dan mengajak masyarakat mengawal roda pemerintahan agar bersih dan bebas korupsi—tentunya juga termasuk kolusi dan nepotisme. 

Kegiatan itu sejatinya sebagai pengingat, penyemangat, atau penggiat. Namun lebih dari itu yang lebih diharapkan ialah sebagai penyelamat Negara dari gerogotan “tikus-tikus kantor” seperti kata Iwan Fals dalam lagunya.

Tapi yang perlu disadari, korupsi terjadi sepanjang tahun. Aksi anti korupsi juga tidak bisa hanya di bulan Desember. Aksi anti korupsi mesti juga dilakukan sepanjang masa. Tentunya tidak sebatas seremonial saja.

“Korupsi sudah mengakar. Dari pusat hingga daerah. Jadi harus ada aksi yang lebih kuat lagi akarnya untuk melawan akar korupsi,” kata Imam Hidayat, salah satu praktisi hukum di Sumenep pada Madura Aktual, beberapa waktu lalu.

Imam juga menambahkan, korupsi merupakan permasalahan bangsa yang sifatnya kompleks, sehingga penanganannya juga harus melibatkan semua elemen. “Kita harus mampu menjadikan korupsi ini sebagai musuh bersama. Musuh semua orang dalam bangsa ini,” imbuhnya. 

Jurnalisme Warga

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.
lontarmadura babad madura