Madura Aktual, Sampang; Sejumlah mahasiswa dan pemuda mengatasnamakan Parlemen Masyarakat Dizalimi (Permadi) Sampang, Madura, mendatangi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat, Rabu (25/02/2015).
Para aktifis itu menuntut kepada anggota legislatif mengambil tindakan untuk memperjelas dana hasil Minyak dan Gas (Migas) sebesar Rp 16 miliar dari PT Sampang Mandiri Perkasa (SMP), salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat.
“Uang itu hak rakyat. Jadi, kembalikan kepada rakyat,” kata Habioso, korlap Permadi
Selanjutnya Permadi juga melakukan aksi di Kantor Pemkab Sampang, pihaknya menekan agar Bupati Sampang A Fannan Hasib transparan berkaitan dana hasil Migas tersebut. Sebab, selama ini, dinilai tidak pernah transparan dari pihak yang bertanggung jawab, terutama Bupati.
“Dana hasil Migas mencapai Rp32 miliar. Memang Rp 16 miliar telah disita Kejagung terkait kasus PT SMP, tapi sisanya ini kemana,” tanya Habisono.
Aksi kali ini juga ditemui oleh Bupati Fannan. Akibatnya massa mahasiswa dan pemuda kesal, dan kemudian mereka melakukan aksi bakar spanduk bergambar Bupati Sampang, dan mengancam bakal melakukan aksi serupa dengan massa yang lebih banyak.
“Kami akan kembali dengan massa yang lebih banyak, kami ingin ada kejelasan dengan uang rakyat Sampang ini,” teriaknya.(zam)
