Madura Aktual, Sampang; Bupati Sampang, Jawa Timur, Fannan Hasib mensinyalir, bantuan honor guru ngaji, sejak tahun 2013 sampai 2014 masuk ke kantong maling. Hal ini diungkap ketika memberikan arahan pada acara Musrembangkab di Pendopo Bupati, Senin (23/03/2015).
"Saya sering menerima laporan yang menerima honor ngaji adalah orang yang tidak bisa ngaji," katanya.
Penerima bantuan diperuntukkan bagi guru ngaji yang mengasuh lebih dari 10 santri, misal dalam pondok pesantren (ponpes) mempunyai 100 santri maka yang mendapatkan honor yaitu 10 guru ngaji.
“Namun hal itu juga menjadi pembahasan dengan tokoh Ulama agar yang mendapatkan ketua yayasannya saja”, ujar Bupati Fannan.
Menurutnya, yang mendapatkan bantuan yaitu satu guru ngaji di setiap langgar, dan laporan yang kami terima, justru 'maling' yang banyak mendapatkan bantuan" ungkapnya.
Dijelaskannya, dalam tahun 2013, sebanyak 6000 penerima honor ngaji, itu pun sudah banyak yang salah. “Apalagi tahun 2014 kemarin yang jumlahnya mencapai 8500, sehingga tidak menutup kemungkinan akan lebih banyak yang salah sasaran”, katanya.
Selanjutnya, Bupati menginstruksikan melalui masing masing kecamatan yang dibantu oleh Majelis wilayah cabang (MWC) Nahdhatul Ulama (NU) untuk memvalidasi data," pungkasnya. (zam/mz)
