Madura Aktual, Pamekasan, Para guru dilingkungan Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan, Jawa Timur meminta pada pimpinan instasi yang menangani masalah keagamaan agar mengusut oknum Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) kecamatan yang ditengarai melakukan pungutan liar (pungli)
AN (Inisial), salah seorang guru lingkungan Kemenag Pamekasan menyatakan, meski Kepala Kemenag, Juhedi membantah adanya pungli oleh oknum PPAI, namun pihaknya berkeyakinan adanya pungli yang belum terungkap.
Permintaan sejumlah uang oleh oknum PPAI kepada para guru yang medapatkan tunjangan sertifikasi ditengarai sudah terencana dan adanya keterlibatan pihak dalam
“Saya meminta agar Kepala Kemenag menelusuri dan mengusut bahawahannya, sebab selama ini guru resah dan merasa diruginkan”, pintanya, Minggu (8/3/2015).
Menurutnya, apabila hal ini dibiarkan, maka akan berakibat buruk bagi institusi Kemenag sendiri. “Setelah itu, bisa ditelusuri, siapa saja yang terlibat. Kalau memang Kepala Kemenag benar-benar tidak mengetahui, tapi kalau pura-pura tidak tahu, saya tidak bisa ‘ngomong’ apa-apa,” tandasnya.
Kabar yang berkembang, setiap guru yang mendapat tunjangan sertifikasi harus menyetor uang rata-rata Rp 100 ribu kepada oknum PPAI kecamatan. Dan pungutan ini rata pada tiap kecamatan di Pamekasan.
Namun kabar itu langsung dibantah oleh Kepala Kemenag, Juhedi. Menurutnya, informasi itu tidak benar.” Tidak ada dik, kalau ada siapa, memberi ke pengawas siapa, biar saya telepon,” kilahnya beberapa waktu lalu. (zam/pm)
