Home » » Pasang Iklan Untuk Kegagahan Sendiri

Pasang Iklan Untuk Kegagahan Sendiri

Written By Madura Aktual on Minggu, 08 Maret 2015 | 09.41

Ada yang mengatakan, manusia itu makhluk estetik. Bolehlah! Paling tidak manusia itu senang keindahan. Tuhan pun Maha Indah dan menyenangi keindahan.

Bahwa manusia itu menyenangi keindahan, bisa dilihat dari penampilan sehari-harinya, rata-rat manusia berusaha tampil dengan pakaian yang indah, guntingan baju yang indah dan komposisi warna yang indah. 

Hanya orang miskin saja mungkin yang tak sempat berpikir tentang itu, jangankan untuk beli baju yang indah, untuk makan saja tidak cukup. Karena ada kebutuhan terhadap keindahan itu, para produsen yang menawarkan dagangannya kepada konsumen sejak zaman memasuki era moderen diupayakan komunikasi yang indah. 

Namanya, “iklan”. Produk-produk yang ingin terkenal dan ingin digandrungi masyarakat, terkesan kurang prima kalau tidak diiklankan, baik melalui media cetak atau media elektronik. Memasang iklan merupakan kegagahan tersendiri.

Selain ada iklan di media cetak dan media elektronika, ada juga papan iklan besar dan kecil yang dipasang di tepi jalan, di tikungan dan lain-lain. Gambar iklan itu rata-rata memang memukau karena ditangani oleh pendesain grafis yang canggih. 

Tetapi, ketika iklan-iklan itu dipasang berjejal-jejal sampai mengganggu pandangan dan mengotori keindahan kota, hal ini merupakan persoalan baru. Di beberapa kota di Indonesia, saya temui ada iklan yang dipasang berbaris rapat-rapat di atas pembatas jalan hampir di seluruh kota. Ada teman saya berkomentar miring, seakan-akan iklan-iklan yang penuh sesak itu lebih penting dari bendera Merah Putih.

Iklan yang baik yang dipasang dengan jarak yang wajar mungkin bisa menambah keindahan. Karena itu saya ridak setelak teman saya itu dalam mengkritisi iklan itu, apa lagi iklan-iklan itu memang mendapat izin dari pejabat yang berwenang. Kalau sudah mendapat izin, wajar atau tidak wajar, berarti tidak boleh diusik dan diganggu gugat. 

Meskipun tidak boleh diganggugugat, orang-orang yang terganggu oleh kehadiran papan iklan itu tentu boleh menyampaikan isi hatinya, asalkan dengan bahasa yang sopan, tidak menghujat dan mencaci maki. Kalau kita bandingkan dengan di kota-kota besar di dunia, yang masih menghargai keindahan dan ketertiban, pemasangan papan iklan di sana diatur dengan rapi. Iklan tetap ada tetapi wajar, sehingga tidak terkesan mengotori kota. 

Jurnalisme Warga

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.
lontarmadura babad madura