Madura Aktual, Sumenep; Front Aksi Mahasiswa Sumenep (FAM’S) Madura Jawa Timur menyoroti kinerja Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Diskop-UMKM) setempat Imam Trisnohadi dinilai gagal mengentaskan kemiskinan.
Ketua FAM’S, Hazmi menilai kegagalan Diskop-UMKM, mengentaskan kemiskinan akibat tidak bisa membuat koperasi tidak kreatif. “Harus ada evaluasi kepada yang bersangkutan,” ungkapnya, Minggu (12/04/2015) kemarin.
Menurutnya, koperasi merupakan soko guru ekonomi negara. Jika koperasi tidak bergerak, maka laju perekonomian diyakini berjalan seperti keong.
“Dan tentu fakta tak bisa lepas dan kinerja SKPD terkait,” kata Hazmi.
Jika tidak ada evaluasi terhadap Kadiskop, bisa dianggap juga ikut andil dalam kegagalan pengentasan kemiskinan.
“Karena jika mau berkembang, tentu kondisi ini tidak akan dibiarkan,” tandasnya
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Sumenep, Juhari, menilai bahwa keberadaan koperasi selama ini memang tidak kreatif, sehingga keberadaannya tidak terlalu bermanifaat bagi masyarakat.
Meski demikian, pihaknya mendorong agar koperasi yang aktif dilakukan pembinaan, sehingga koperasi diharapkan semakin kreatif dalam melaksanakan program pemberdayaàn yang memicu perkembangan ekonomi anggotanya.
Menurutnya, bantuan pemerintah untuk koperasi itu menjadi sia-sia bila dibiarkan dan tidak ditangani dengan serius
“Kami tidak tahu harus bilang apa, sebab dari APBD Sumenep juga APBD Jawa Timur sudah memberikan suntikan dana,” ujar politisi PPP Sumenep itu.
Dia berharap Diskop-UMKM tegas menertibkan koperasi yang diriilai tidak kreatif tersebut. “Bukan malah dibiarkan tidak berguna,” ungkapnya.
Pihaknya tidak ingin ada koperasi yang hanya dijadikan sebagai wadah untuk mendapatkan bantuan pemerintah, sementara di dalamnya tidak ada program apa pun. (km/san)