![]() |
Malik Amrullah |
Madura Aktual, Sampang; Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertras) Kabupaten Sampang, Jawa Timur terpaksa mencoret 2.500 nama guru ngaji karena dinilai melebihi dari batas yang
ditentukan.
Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Sampang Malik Amrullah mengatakan, pencoretan 2500 nama dari daftar tunjangan tersebut, karena data penerima melebihi yang ditentukan.
Ia menjelaskan, dana yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2015 sebesar Rp 3 miliar untuk 6.000 guru ngaji penerima.
Dikatakan pula, data yang masuk sekitar 8.500, sementara kemampuan anggaran hanya untuk 6.000 guru ngaji, terpaksa sebagian harus dikembalikan kepada Pokja untuk dilakukan penyesuaian," imbuhnya.
“Jika seharusnya penerima dana tersebut sebanyak 6.000 guru ngaji, namun data yang diajukan kelompok kerja (Pokja) mencapai 8.500 orang. Selain verikasi data, kami meminta agar jumlah pengajuan tidak melebihi dari batas yang sudah ditentukan," ” kata Malik Amrullah, Sabtu (30/05/2015).
Lebih lanjut Malik mangatakan, bagi 2.500 guru ngaji yang dicoret tersebut, pihaknya mengaku tidak bisa memberi kepastian untuk langkah selanjutnya. Namun, akan diupayakan masuk data penerima ditahun berikutnya.
"Untuk sisa guru ngaji yang tidak dapat tahun ini, kami upayakan masuk pada data penerima tunjangan di tahun berikutnya," pungkasnya.(brtjatm/san)
Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Sampang Malik Amrullah mengatakan, pencoretan 2500 nama dari daftar tunjangan tersebut, karena data penerima melebihi yang ditentukan.
Ia menjelaskan, dana yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2015 sebesar Rp 3 miliar untuk 6.000 guru ngaji penerima.
Dikatakan pula, data yang masuk sekitar 8.500, sementara kemampuan anggaran hanya untuk 6.000 guru ngaji, terpaksa sebagian harus dikembalikan kepada Pokja untuk dilakukan penyesuaian," imbuhnya.
“Jika seharusnya penerima dana tersebut sebanyak 6.000 guru ngaji, namun data yang diajukan kelompok kerja (Pokja) mencapai 8.500 orang. Selain verikasi data, kami meminta agar jumlah pengajuan tidak melebihi dari batas yang sudah ditentukan," ” kata Malik Amrullah, Sabtu (30/05/2015).
Lebih lanjut Malik mangatakan, bagi 2.500 guru ngaji yang dicoret tersebut, pihaknya mengaku tidak bisa memberi kepastian untuk langkah selanjutnya. Namun, akan diupayakan masuk data penerima ditahun berikutnya.
"Untuk sisa guru ngaji yang tidak dapat tahun ini, kami upayakan masuk pada data penerima tunjangan di tahun berikutnya," pungkasnya.(brtjatm/san)