Madura Eks_Gresik; Memaknai rasa syukur kepada Tuhan Sang Maha Esa yang telah memberi limpahan rezeki terutama dari hasil pertanian, masyarakat Desa Cangkir, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur meggelar kegiatan sedekah bumi yang juga merupakan untuk menjaga dan melestarikan trada masyareakat setempat,
"Acara sedekah bumi ini merupakan bentuk syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa karena sudah melimpahkan hasil bumi yang melimpah. Dan diharapkan kedepannya, hasil bumi yang dihasilkan bisa lebih baik lagi," ujar Ketua Panitia Sedekah Bumi, Sayoga (43), yang juga Ketua BPD Cangkir, seperti dilansir beritajatim.com, Minggu, (07/06/2015).
Sayoga menyatakan, acara sedekah bumi ini nantinya tiap tahun akan diselenggarakan. Hal ini dilakukan karena tradisi tersebut sempat punah. "Tiap tahun nantinya akan terus diselenggarakan. Apalagi warga sangat antusias meskipun anggarannya berasal dari swadaya sendiri," paparnya.
Pada acara tersebut, warga Desa Cangkir mengusung 8 tumpeng berukuran besar. Bahkan, ada tumpeng raksasa berukuran 3 meter yang berisi hasil bumi diarak keliling dengan diiringi musik reog.
Setelah diarak keliling, warga yang mengusung tumpeng raksasa berkumpul di sebuah lapangan bola. Selanjutnya, sesepuh Desa Cangkir membacakan doa. Setelah itu, warga langsung tumpeng raksasa.
"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada selurh masyarakat yang telah berhasil melaksanakan kegiatan sedekahan bumi ini, apalagi acara sedekah bumi dengan menyediakan tumpeng raksasa," lanjut Sayoga.
Selain tumpengan, kegiatan sedekah bumi warga Desa Cangkir juga diisi dengan pertunjukkan gamelan jawa, ludrukan, dan pasar malam.
"Kami berharap kegiatan seperti ini dapat membawah keberkahan bagi semua masyarakat Desa Cangkir serta dapat menjadi media menjalin rasa persaudaraan yang kokoh antar sesama," pungkasnya. [eks]
"Acara sedekah bumi ini merupakan bentuk syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa karena sudah melimpahkan hasil bumi yang melimpah. Dan diharapkan kedepannya, hasil bumi yang dihasilkan bisa lebih baik lagi," ujar Ketua Panitia Sedekah Bumi, Sayoga (43), yang juga Ketua BPD Cangkir, seperti dilansir beritajatim.com, Minggu, (07/06/2015).
Sayoga menyatakan, acara sedekah bumi ini nantinya tiap tahun akan diselenggarakan. Hal ini dilakukan karena tradisi tersebut sempat punah. "Tiap tahun nantinya akan terus diselenggarakan. Apalagi warga sangat antusias meskipun anggarannya berasal dari swadaya sendiri," paparnya.
Pada acara tersebut, warga Desa Cangkir mengusung 8 tumpeng berukuran besar. Bahkan, ada tumpeng raksasa berukuran 3 meter yang berisi hasil bumi diarak keliling dengan diiringi musik reog.
Setelah diarak keliling, warga yang mengusung tumpeng raksasa berkumpul di sebuah lapangan bola. Selanjutnya, sesepuh Desa Cangkir membacakan doa. Setelah itu, warga langsung tumpeng raksasa.
"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada selurh masyarakat yang telah berhasil melaksanakan kegiatan sedekahan bumi ini, apalagi acara sedekah bumi dengan menyediakan tumpeng raksasa," lanjut Sayoga.
Selain tumpengan, kegiatan sedekah bumi warga Desa Cangkir juga diisi dengan pertunjukkan gamelan jawa, ludrukan, dan pasar malam.
"Kami berharap kegiatan seperti ini dapat membawah keberkahan bagi semua masyarakat Desa Cangkir serta dapat menjadi media menjalin rasa persaudaraan yang kokoh antar sesama," pungkasnya. [eks]
