Home » » Permainan Dakon Diangkat Kembali Lewat Surabaya Urban Culture Festival

Permainan Dakon Diangkat Kembali Lewat Surabaya Urban Culture Festival

Written By Madura Aktual on Minggu, 07 Juni 2015 | 19.23

Madura Eks_Surabaya, Dakon, sebagai tradisi mainan anak-anak tampaknya mulai hilang dari peredaran. Anak cenderung lebih khusus bermain melalui media yang lebih modern , tanpa harus meninggalkan ruang dan waktu.

Namun dalam event Surabaya Urban Culture Festival (SUCF) 2015, pelaksana mencoba mengangkat kembali tradisi anak itu, khususnya anak-anak yang hidup dan berkembang di kota metropolitas Surabaya merupakan sebagai bentuk keperhatian dan keprihatinan anak-anak masa kini untuk meraih kembali komunikasi antar anak melalui festival dakon.

Dalam gelar SUCF 2015 ini tampak sekali pemain dan pengunjung menikmati suasan permainan yang berjudul “dakonan”, dihelat di sepanjang jalan Tunjungan Surabaya. Puluhan papan dakon yang disiapkan panitia diserbu pengunjung yang rindu permainan masa lalu itu.

Panitia pelaksana, Tiara dalam kesempatan menrangkan cara bermain dakon. Disebutkannya permainan dakon dimaninkan dua orang yang berhadapan, dengan menggunakan papan yang disebut papan dakon terdiri 16 lubang.

Para pemain satu persatu tiap lubang dimasukkan biji-bijian, dan akhirnya bagi siapa yang mengumbangkan biji-bijian yang lebih banyak, yaitu terkumpul dalam satu lubang lebih besar yang terletak sebelah kanan pemain, maka dia yang menang. Hal ini dilakukan secara bergantian, dengan ketentuan yang ada.

 Dalam permainan, bila biji habis di lobang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bisa habis di lobang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lobang kecil di sisinya. Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan.

"Bermainnya sangat mudah dan memerlukan strategi agar dapat mengebom lubang dakon lawan yang banyak, sehingga bisa mengambil biji dakaon yg terisi dirumah lawan," terang Tiara, Senin (08/06/2015).

Selain itu, Rani Wulandari pengunjung arena dakon mengatakan, ia suka permainan seperti ini karena dakon sering di mainkan semasa kecil. permainan ini jadul sekali. dakon biasanya ia mainkan sepulang sekolah bersama teman temannya.

"Saya senang masih bisa menemui dakon, permainan murah meriah dan mengasyikan," ungkapnya.

Di area ini juga tersedia venue permainan lainnya antara seperti lompat tali, balap karung, dagongan, tarik tambang, terompah panjang dan egrang. Selain permainan tradisional 80 stan makanan, minuman dan aneka macam kerajinan tangan juga tersedia (eks)

Jurnalisme Warga

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.
lontarmadura babad madura