Madura Eks_Pamekasan; Bupati Pamekasan, Jawa Timur, Achmad Syafi’I menyatakan dukungan dan peran aktif masyarakat sangat membantu dalam pencanangan program pemerintah terkait usaha menekan kemiskinan
“Sebab informasi yang disampaikan masyarakat bertujuan baik. Selanjutnya kita akan mengajak aparat, baik di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa agar proaktif dan turun ke lapangan," kata Achmad Syafii, Minggu (07/06/2015).
Statement ini disampiakn lantaran ditemui adanya salah satu warga lanjut usia (lansia) di Desa Larangan Dalem, Kecamatan Larangan, Buk Satriya yang ternyata tidak terdata dalam data sebagai warga miskin.
"Kita berharap kedepan, tidak ada lagi kasus serupa seperti yang dialami Buk Satriya," ungkapnya.
Diakuinya, sebenarnya pemerintah melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transimigrasi (Dinsosnakertrans) Pamekasan, sudah memberikan bantuan kepada lansia. Tetapi bantuan tersebut dinilainya belum seberapa.
"Terlepas dari itu, kami sudah meminta Dinsos untuk membantu membangun rumahnya. Karena kondisinya memang tidak layak huni," jelasnya.
Untuk diketahui, Buk Satriya merupakan lansia yang hidup seorang diri di sebuah gubuk di desa setempat. Sebab ia ditinggal mati suaminya tanpa dikaruniai anak sejak 30 tahun lalu.
Sementara saat peringatan Hari Lansia yang digelar Pemkab Pamekasan, beberapa waktu lalu. Justru nama Buk Satriya justru tidak tercatat di data milik Pemkab, sehingga dirinya tidak kebagian sumbangan dari pemerintah. (san)
“Sebab informasi yang disampaikan masyarakat bertujuan baik. Selanjutnya kita akan mengajak aparat, baik di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa agar proaktif dan turun ke lapangan," kata Achmad Syafii, Minggu (07/06/2015).
Statement ini disampiakn lantaran ditemui adanya salah satu warga lanjut usia (lansia) di Desa Larangan Dalem, Kecamatan Larangan, Buk Satriya yang ternyata tidak terdata dalam data sebagai warga miskin.
"Kita berharap kedepan, tidak ada lagi kasus serupa seperti yang dialami Buk Satriya," ungkapnya.
Diakuinya, sebenarnya pemerintah melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transimigrasi (Dinsosnakertrans) Pamekasan, sudah memberikan bantuan kepada lansia. Tetapi bantuan tersebut dinilainya belum seberapa.
"Terlepas dari itu, kami sudah meminta Dinsos untuk membantu membangun rumahnya. Karena kondisinya memang tidak layak huni," jelasnya.
Untuk diketahui, Buk Satriya merupakan lansia yang hidup seorang diri di sebuah gubuk di desa setempat. Sebab ia ditinggal mati suaminya tanpa dikaruniai anak sejak 30 tahun lalu.
Sementara saat peringatan Hari Lansia yang digelar Pemkab Pamekasan, beberapa waktu lalu. Justru nama Buk Satriya justru tidak tercatat di data milik Pemkab, sehingga dirinya tidak kebagian sumbangan dari pemerintah. (san)
