Home » » Eksotisme Gua Mahakarya Gili Iyang

Eksotisme Gua Mahakarya Gili Iyang

Written By Madura Aktual on Minggu, 31 Agustus 2014 | 18.12

Pulau Gili Iyang, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Madura, memang tak habis-habisnya menjadi pusat perhatian masyarakat, selain dikenal sebagai pulau banyak gua, beberapa waktu terangkat kepermukaan bahwa di pulau ini terdapat kandungan oksigen yang tinggi di dunia, selain kawasan Laut Mati di Yordanian, yaitu memiliki kadar 27 persen. 

Maka tak ayal bila di pulau ini banyak warga setempat memiliki rata-rata usia 80 tahun keatas, bahkan sampai didapat berusia 175 tahun. Pantas saja, bila memasuki daratan pulau ini, akan dirasakan kesegaran alami dan merasakan detak jantung dan paru-paru demikian ritmis bagi pernafasan manusia. Bahkan di pulau banyak kalangan menyebut sebagai pula penyehatan, dan ada pula menyebut “pulau awet muda”. 

Nah. Lepas dari ketinggian kadar oksigen yang ada, yang juga tak kalah menarik diungkap, yaitu kekayaan gua yang konon terdapat sampai 17 gua. Yang kerap dikenal oleh masyarakat seperti, Gua Air, Gua Syarifah, Gua Petapa Kelompang, Guna Mahakarya dan lainnya. 

 Namun untuk Gua Mahakarya tampaknya mempunyai karakter spisifik, unik dan eksotik. Gua ini yang berlokasi di desa Banraas, memang bikin orang takjub. Bagaimana tidak, ornamen stalaktik dan stalakmit yang menjuntai di langit-langit batu gua menjadi sesuatu yang menarik untuk dinikmati dan diabadikan. Gua Mahakarya yang memiliki luas sekitar 800 meter pesergi, terbagi dalam 7 ruang yang cukup luas dengan suasana cukup nyaman. 

Sedang stalaktik dan stalakmit yang ada masih aktif dengan menunjukkan tetesan-tetesan air yang nantinya akan membentuk ornamen-ornamen baru. Tentu saja dengan keleluasan halaman gua, sirkulasi udara akan lebih leluasa menghembuskan rasa sejuk bagi siapa saja yang memasuki ruang gua. Bahkan lantaran keluasan ruang, didalam gua bisa digunakan sebagai lapangan bulu tangkis. Menuju Pulau Gili Iyang tidaklah sulit. Berangkat dari pelabuhan Dungkek, hanya makan waktu sekitar 1-1,5 jam akan tiba dipelabuhan kecil Banraas Gili Iyang. 

Selama waktu perjalanan, tidak akan melelahkan, karena ketika menuju kearah timur, tubuh akan disejukkan angin sepoi (dalam musik teduh) serta hidangan hamparan laut selat Sepudi ini dapat dijadikan moment bersejarah untuk mengabadikan kisaran pulau Gili Iyang yang kecil itu. Selain itu, menjelang memasuki gerbang pelabuhan Banraas, lepas mata memandang akan terhidang pesisir pantai Gili Iyang yang indah, hamparan batu karang dengan struktur dan tekstur batu garis-garis memanjang, membentang menjulur ke laut. Dalam getaran imaji, mungkin terbayangkan Tanah Lot di Bali, Cuma bedanya, di pantai ini tidak terdapat pura diatasnya. 

Tidak seperti biasanya keberadaan wisata pantai Sumenep yang didominasi oleh hamparan pasir, karena memang dalam kisaran pantai yang masuk wilayah Kecamatan Dungkek ini, terdapat bebatuan atau cadas. Namun ketika menikmati pesisir di pulau ini, salah satunya akan dirasakan keindahan sunset maupun sunrise. Pulau Gili Iyang memang sangat potensial sebagai objek wisata alam. 

Namun demikian diperlukan fasilitas yang representatif untuk memberikan nilai nyaman bagi wisatawan. Sebab selain kekayaan yang dimiliki, diperlukan konsep dan strategi yang matang serta infrastuktur yang memadai. Anda pencinta traveling?, nah Pulau Gili Iyang perlu dipertimbangkan | Penulis : Syaf Anton Wr
Jurnalisme Warga

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.
lontarmadura babad madura